innalillahi,,, Sutopo Purwo Nugroho, Meninggal Dunia
Pemerintah Desa Padarincang Mengucapkan Bela sungkawa atas meninggalnya Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia dalam
perawatan kanker di Guangzhou, Tiongkok.
selama ini Sutopo Purwo Nugroho memang dikenal sebagai salah satu
penyidap kanker stadium 4. Hal ini juga diunggah di keterangan Twitter
miliknya.
Meski mengidap penyakit yang mematikan, tak menyurutkan langkah
Sutopo Purwo Nugroho dalam bertugas di BNPB. Ia sangat aktif memberikan
berbagai informasi melalui Twitter maupun media sosial lain terkait kebencanaan
di Indonesia.
Ia terakhir merayakan ulang tahun adalah pada Minggu (7/10/2018).
Itu merupakan hari ulang tahunnya yang ke-49.
Di hari ulang tahunnya itu, Sutopo BNPB sempat berbagi kisah haru
lelaki kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969 itu.
Sutopo Purwo Nugroho yang merupakan anak pertama dari pasangan
Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari sejak kecil hidup prihatin. Bersama
orangtuanya yang berprofesi sebagai guru tinggal di Boyolali dengan mengontrak
rumah gedek atau rumah dari bambu.
"Kalau dengar cerita ibu saya atau bapak saya, ya kami dari
keluarga miskin. Mengontrak rumah di Boyalali, rumah gedek, bolong-bolong,
dimakan rayap, lantainya dari tanah dan belum ada listrik," kenang Sutopo
Purwo Nugroho kepada Suara.com saat ditemui di kantornya, beberapa waktu lalu.
Masa-masa prihatin Sutopo Purwo Nugroho berlanjut bahkan ketika
mulai beranjak dewasa. Ia mengatakan, untuk bisa makan telur saja mesti
menunggu waktu yang spesial seperti hari raya Idul Fitri.
Duduk di kelas 5 SD, Sutopo Purwo Nugroho mengaku masih merasakan
pergi sekolah tanpa sepatu.
"SD kelas 5 saya masih nyeker (tak bersepatu). Saya mengalami
betul itu namanya susah," kenang lelaki yang akrab disapa pak Topo ini.
Meski demikian segala keterbatasan ekonomi tersebut tak menyurutkan
semangat Sutopo Purwo Nugroho kecil untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat
yang lebih tinggi.
Setelah menamatkan SD, SMP dan SMA di Boyolali, ia melanjutkan
kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Di kampus bergengsi inilah ia menyabet
gelar S1 geografi pada 1993, bahkan menjadi lulusan terbaik.
Belum puas dengan gelar tersebut, Sutopo Purwo Nugroho lalu
melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan berhasil meraih
gelar S2 dan S3 di bidang hidrologi.
Hingga kekinian, ia dikenal sebagai sosok pengawal informasi
bencana sejak menjabat sebagai Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB.
Kiprahnya sebagai Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB
begitu fenomenal dan inspiratif. Ini dikarenakan meski tengah diberi cobaan
berupa penyakit kanker paru stadium 4B, Sutopo Purwo Nugroho tetap bekerja giat
memberikan informasi akurat mengenai berbagai bencana yang terjadi di Indonesia.
